Tari
Payung merupakan salah satu kebudayaan yang berasal dari tanah Minang, Sumatera
Barat dan merupakan jenis tarian pergaulan bagi para remaja khususnya.
Asal
usul dan sejarah tari payung

Di
mana sang penari pria akan membawa payung sebagai pelengkap tarian dan penari
wanita akan membawa selendang sebagai alat bantu yang digunakan dalam
pertunjukan.
Penggunaan
payung pada tari Payung sebenarnya melambangkan perasaan kasih sayang seorang
kekasih pada pasangannya.
Ini
digambarkan dengan payung yang dijadikan sebagai pelindung dan menjadi petanda
bahwa kedua insan tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu membangun rumah
tangga yang bahagia.
Rasa
kasih sayang yang dimiliki oleh pasangan kekasih tersebut juga digambarkan
dalam gerakan tarian yang harmonis, dan meskipun dalam tari payung penari akan
berganti pasangan.
Namun
itu bukanlah petanda ketidaksetiaan pasangan tersebut. Itu hanyalah sebuah
kreasi dari koreografi yang ditampilkan dalam pertunjukan tari payung.
Karena
pada dasarnya pasangan dalam tari payung hanya sepasang kekasih, ini
dilambangkan dari kostum yang digunakan oleh masing – masing penari wanita dan
pria tidak memiliki perbedaan begitu juga dengan bentuk payungnya.
Saratnya
unsur kasih sayang dalam tari payung menjadikan tarian ini sering dipertunjukan
dalam acara pernikahan, utamanya pernikahan yang menggunakan adat Minang.
Musik
yang mengiringi tari payung biasany
Sedangkan
lagu yang digunakan untuk mengiringi tari payung merupakan lagu dengan syair
yang menggambarkan suasana bulan madu sepasang suami istri di sungai Tanang.
Pengambilan
nama ini sesuai dengan judul lagunya Berbendi – bendi ke Sungai Tanang.
Walaupun
kini tari payung sudah mengalami beberapa perubahan baik dalam segi
kreografinya maupaun dalam segi fungsi tari payung sebagai seni ritual.
Namun
perkembangan tersebut tetap pada jalur – jalur yang sesuai dengan nilai – nilai
yang berlaku dalam adat Minang, sehingga tidak menimbulkan konflik dan merusak
sistem sosial Minang.
0 komentar:
Posting Komentar