Sekolah Dambaanku

Sekolah Dambaanku





       
            Sekolah… kata – kata itu yang selalu terdengar di kalangan pelajar terutama Saya. Saya sekarang bersekolah kelas 3 SMP. Ya, sebentar lagi Saya akan masuk ke dunia baru yaitu SMA. Nah, pastinya Saya pasti perlu mempunyai dambaan mengenai sekolah. Sekolah merupakan tempat dimana seseorang menimba ilmu, menambah wawasan serta pengalaman. Bagiku, sekolah itu merupakan tempat yang didalamnya terdapat rumpunan siswa dari berbagai suku, dengan guru – guru yang memiliki berbagai macam karakter saat pembelajaran.

             Kalau berbicara mengenai sekolah pastinya memiliki banyak makna yang dapat mengubah dunia. Apalagi sekolah tersebut merupakan dambaan kita. Sehingga banyak aspek yang sangat diperlukan demi meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.
        
        Aspek pertama adalah Guru. Guru merupakan salah satu bagian dari dunia pendidikan itu sendiri. Guru juga merupakan profesi mulia di antara banyaknya profesi yang digeluti banyak orang. Guru hadir di dalam kelas, untuk berinteraksi dengan para siswa sebagai pelaku transformasi ilmu, pengetahuan, sikap dan nilai, serta tingkah laku (knowledge, attitude, skill ). Guru sebagai pengajar dan pendidik hendaknya menjadi model dan teladan bagi siswanya (uswatun hasanah). Guru apa yang kamu inginkan di sekolah? Pastinya guru yang mengajar dengan santai tapi serius, materi yang diberikan kita mengerti. Kita mengenal Istilah “ Guru digugu dan ditiru “. Nah, apa sebenarnya makna istilah tersebut?. Guru dalam makna “ digugu dan ditiru “ adalah pendidik atau sesuatu yang mengispirasi agar kita mengikuti caranya. Istilah tersebut dapat kita jadikan acuan untuk memiliki sekolah dambaan seseorang. Apabila seorang guru tersebut memiliki sikap yang teladan, juga mempunyai skill yang baik, maka sekolah tersebut menjadi dambaan setiap orang.

        Aspek kedua yang tidak kalah penting adalah mengenai Fasilitas dan Lingkungan Sekolah. Fasilitas yang memadai dapat menunjang siswanya dalam berprestasi. Ditambah dengan Lingkungan Sekolah yang memadai menjadikan sekolah tersebut dapat dikenal serta menjadi dambaan. Namun persebaran aspek ini tidak diterapkan secara merata di seluruh Indonesia. Kebanyakan mereka mengeluhkan fasilitas yang kurang memadai. Padahal sudah meminta Pemprov daerahnya untuk direalisasikan. Namun belum ada jawaban. Nah… mungkin ini salah satu penghambat majunya pendidikan Indonesia. Menurut saya sendiri fasilitas yang mungkin harus ada adalah…

1. Ruang Kelas




Ruang kelas sangat dibutuhkan seorang pelajar untuk menimba ilmu. Disana terdapat berbagai alat yang harus terpenuhi seperti bangku kelas, meja kelas, papan tulis beserta spidolnya, alat kebersihan kelas untuk piket serta alat tambahan seperti kipas angin, mading kelas, jam dinding. Sebenarnya ruang kelas cukup berpengaruh dalam peningkatan motivasi dan semangat belajar siswa. Ruang kelas yang nyaman tidak hanya dilihat dari bentuk bangunan tetapi juga sikap bagaimana penghuni kelas itu memanfaatkannya. Kondisi kelas yang kurang kondusif bisa menyebabkan hilangnya konsentrasi siswa saat belajar di kelas, namun sebaliknya jika kondisi kelas yang mendukng serta kondusif maka akan memberikan kesan yang berbeda bagi siswa. Dengan ruangan kelas yang nyaman, menyenangkan serta tenang, siswa akan dapat meningkatkan prestasi disekolahnya.

2. Laboratorium IPA, Bahasa maupun TIK


 


Laboratorium sangat dibutuhkan untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Laboratorium ini sendiri apabila difungsikan secara optimal akan bisa meningkatkan kemampuan mereka dalam praktek pelajarannya secara langsung.

3. Masjid atau Mushola



4. Toilet




5. Aula




Aula merupakan ruangan yang digunakan untuk multifungsi artinya dapat dijadikan acara pensi, rapat guru dan murid, dll.

6. Kantin



Kantin tempat istirahatnya anak murid. Kantin itu biasanya menjual makanan atau minuman. Selain itu Saya juga mengenal yang namanya "Kantin Kejujuran". Sebenarnya fungsi "Kantin Kejujuran" itu untuk meningkatkan tingkat kejujuran siswa dalam membeli barang atau makanan.

7. Ruang Guru



8. Lapangan





       Oh iya, Pelajaran apa yang kamu senangi ? Pasti setiap orang memiliki jawaban berbeda dengan pertanyaan ini. Umumnya, siswa kurang menyenangi pelajaran yang rumit. Sebenarnya kalau kita mau berusaha pasti pelajaran yang kurang kita senangi akan senang. Contohnya matematika. Matematika, sebuah pelajaran yang berhubungan dengan angka. Mata pelajaran ini mungkin membuat siswa berpikir keras untuk memahami pelajaran ini.

         Mungkin kita semua tahu apa itu PR… PR (Pekerjaan Rumah) sebuah bentuk kegiatan yang di buat guru setelah proses pembelajaran untuk mengevaluasi muridnya, mengembangkan kebiasaan bekerja secara baik pada siswa dan dapat meningkatkan prestasi.  Jadi, apakah sebenernya PR itu diperlukan?? Sebenarnya PR itu sangat diperlukan mengingat memiliki banyak manfaat. Namun pemberian terkadang merugikan. Pemberian PR yang berlebihan dapat membuat dampak stress pada siswa apalagi pemberiannya PRnya 1/lebih dalam 1 hari. Selain itu sering muncul masalah mengenai PR, sebagai contoh siswa sering tidak mengerjakan PR dirumah melainkan mengerjakannya di sekolah. Padahal namanya saja PR atau Pekerjaan Rumah pastinya dikerjakan di rumah. Lalu Pemberi PR, Sang Guru, terkadang mereka memberikan soal yang terlalu banyak dalam waktu yang singkat, mungkin itu memberatkan siswa.

        Mutu pendidikan Indonesia saat ini bisa dibilang tiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan. Tahun ini saja berbagai persoalan mengenai pendidikan muncul. Seperti pembagian lembar soal dan jawaban UN yang tersendat dikarenakan belum terselesaikannya pencetakan naskah. Ditambah dengan lembar jawaban yang tipis sehingga menjadi kontroversi.

        Dengan berbagai macam masalah mengenai pendidikan Indonesia, semoga pemerintah bisa memperbaiki kinerja mereka untuk mutu pendidikan Indonesia yang lebih baik. Dan yang tidak kalah penting harapan untuk pendidikan Indonesia ke depan adalah Kita selaku Anak Bangsa Indonesia bisa dapat berprestasi dalam segala bidang dengan menjunjung sportivitas, kreatifitas, dan lain – lain hingga tingkat Internasional.

        

0 komentar:

Posting Komentar